Friday, November 10, 2006

Kena Tipu....ha..ha...

Politeknik Kuching ....SPK 2000 (semester 4)
"Kitak orang sitok lok...." kata Halim sambil tangannya melambai aku, Linda, Zuna,Zaihan,Anum,Ida dan Sanisah...
"Apa hal.."? soal kami sambil mendapatkan Halim.
"Kamek dah daftar nama kitak orang untuk join lawatan anjuran Kelab Perdagangan weekend tok..." kata Halim.
"Lawatan ke sine?....Bait nar juak kitak daftar nama kamek orang".. kataku heran.
"Lawatan ke rumah anak yatim...kamek tauk kitak orang belum ke sia.. ya kamek daftar nama kitak orang....limit bah...ramai orang berminat nak pergi....tapi dah penuh...mun kitak orang sik berminat...kamek ganti nama orang lain lah..."kata Halim.
"Eh...eh...jangan....mauk kamek orang pergi...rugi sik join ..kan kawan-kawan" kataku sambil yang lain mengangguk setuju.
"Mesti best....mesti kita sedih kan.." kataku excited.
"TQ Halim....kitak lah sahabat kamek orang dunia akhirat... faham kitak ngan kamek orang.." kata Zuna.
"Mesti lah....berapa lamak dah kita kawan..kan Pian.." kata Halim sambil Pain cuma angguk kepala..
"Nasib kamek cepat daftar nama kitak orang...rame orang tek...mun sik miss lah kitak orang...Pian tolong isi borang tek..." jelas Halim.
"Kitak dua Pian sik join?" soal Linda.
"Ehh...mesti join....rugi sik join...tapi kamek duak pake keta kamek...kan Pian..."kata Halim.
"Kamu semua guna bas poli..." sambung Pian.
"Hari Jumaat petang kamek hantar kamera and kodak rumah kitak orang k....kelak kamek dua Pian sponsor kodak..".
Punya lah Halim dan Pian semangat supaya kami se geng menyertai lawatan itu..
"Jangan lupa bawa tisu....kamek bukan sik tauk kitak orang ya...congek.. confirm kamek ....kitak orang mesti 'syahdu'..." pesan Halim.
Seperti yang di janjikan....petang Jumaat Halim dan Pian datang ke rumah kami menghantar kamera dan kodak...sempat juga mereka berdua memesan supaya esok jangan lambat...nanti di tinggal kan bas...
Keesokan harinya kami bangun awal dan berkemas-kemas...semuanya excited untuk ke rumah anak yatim..
Maklum ini semua pengalaman pertama kami....aku sudah mula membayangkan aku akan menangis melihat anak-anak yatim itu nanti... kami semua siap bawa bekal tisu....
Dalam bas...kami semua diam...cuba membayangkan keadaan rumah anak yatim....
Bas berenti di Batu 7...kami sedikit hairan...
"Ai...kenak bas berenti di sitok?" soalku...
"Maybe...lepas ke sitok....baruk ke rumah anak yatim...."kata Linda.
Memandangkan semua orang turun dari bas....kami ikut juga...
"Kamu orang tidak tahu kah ....lawatan memang di sini.." sampuk seorang senior dalam pelat Sabah...
"What?...kenapa kawan kami Halim dan Pian cakap lawatan ke rumah anak yatim...last minute kah lawatan tukar tempat"?soal ku.
"Eh...tidak lah.....memang lawatan di cadangkan di sini...tengok orang-orang sakit jiwa..." jelas senior itu.
Ketika itu kami sudah mula 'perasan' yang kami telah di tipu 'mentah-mentah' oleh Halim dan Pian.
"Kamu semua tu kena tipu..." kata senior itu lagi sambil ketawa..
Kami semua berpandangan antara satu sama lain...Mata kami liar mencari kelibat Halim dan Pian...tapi mereka berdua memang tak kunjung tiba...
"Patutlah Halim dan Pian beria-ria....siap hantar kamera lagi.... kenak lah kita sik perasan ngan 'kebaikan' sidak dua....paduhal nya duak ada muslihat.." kata Linda.
Kami semua tengah geram ketika itu...Zuna segera mencari public phone...
"Halim...sine kitak ?" soal Zuna.
"Kamek kat rumah...tengah breakfast ngan Pian..." jawab Halim selamba.
"Halim...!!!!!!!
Kami semua menjerit geram.
"Sampai hati kitak bulak kamek orang!!!!"
Kedengaran Halim ketawa besar di hujung talian.
"Ha...ha...padan muka kamu semua..." kedengaran suara Pian menyampuk.
"Selamat melawat 'boy freind2' kitak orang...jangan lupa mabil gambar k...habiskan jak kodak 36 ya...." kata Halim sambil ketawa.
Kami yang ketika itu geram...tak dapat buat apa-apa...suka atau tidak kami terpaksa menyertai lawatan itu...kami di bawa masuk melawat orang sakit jiwa...rupa-rupanya mereka tidak lah seteruk yang kami gambarkan...
Melihat telatah-telatah mereka...rasa geram dan marah kami beransur hilang....
Sekurang-kurangnya kami patut berterima kasih pada Halim dan Pian... kalau tidak mereka berdua 'menipu' kami...mungkin sampai bila-bila kami tidak akan menjejakkan kami ke rumah sakit jiwa...
Malam itu Halim dan Pian mengunjungi rumah sewa kami....untuk mendengar pengalaman kami....
Kami sama-sama ketawa pada malam itu....
Aku benar-benar rindu saat itu......